erubahan tata guna lahan di perkotaan khususnya di Jakarta semakin meningkat, sehingga mengakibatkan semakin berkurangnya daerah resapan air hujan, dikarenakan luas daerah resapan yang ditutupi bangunan perumahan, perkantoran, perkerasan beton menyebabkan waktu berkumpulnya air jauh lebih pendek dan banjir. Oleh karena itu, teknologi drainase berwawasan lingkungan seperti beton berpori dapat digunakan. Beton berpori adalah beton khusus yang memiliki rongga serta porositas yang tinggi dan mudah untuk dilewati air. Material penyusun dari beton berpori terdiri dari campuran semen, air, agregat kasar dan sedikit agregat halus atau tanpa agregat halus. Tujuan utamanya untuk mengetahui karakteristik kimia dan karakteristik fisis dari material penyusun beton berpori. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ekperimen di laboratorium. Dari hasil analisis diperoleh material flyash memiliki jumlah silikat dioksida (SiO2) aluminium (Al2O3) dan besi (Fe2O3) sebesar 83,35% dan CaO 10,43%, termasuk fly-ash kelas F yaitu lebih besar dari 70%. Sedangkan pada semen, hasil dari PT. Semen Conch Prakarsa Indonesia, kandungan kimia Semen Jakarta (C3S) 60,17%; (C2S) 11,43%; (C3A) 8,68%; (C4AF) 10,41%, dan merupakan semen OPC type 1. Pengujian fisik fly-ash dan semen diperoleh berat jenis fly-ash 2,54 dan memenuhi syarat sebagai material fly-ash dan untuk berat jenis semen 2,98 lebih kecil dari syarat berat jenis semen pada umumnya. Pengujian fisis agregat kasar ditinjau dari berat jenis, penyerapan dan modulus halus butir memenuhi syarat sebagai agregat kasar.
Oleh :
Ade Okvianti Irlan