Indonesia merupakan negara yang kaya akan tenaga panas bumi dengan potensi tidak kurang dari 23,36 GW. Selain untuk pembangkitan tenaga listrik, energi panas bumi telah dimanfaatkan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk berbagai keperluan seperti pemandian air panas serta pemanfaatan lain. Pengeringan secara tradisional dengan mengandalkan energi panas dari matahari hanya dapat dilakukan pada siang hari selain itu jika turun hujan pengeringan terhambat. Dengan proses pengeringan yang tidak menerus dapat menghasilkan produk dengan kadar air yang tidak terkurang secara efisien. Pemanfaatan energi panas bumi mampu menjaga kontinuitas proses pengeringan karena aliran panas stabil dan menerus dibanding sinar matahari. Sebuah alat pengering berbentuk oven yang menggunakan tenaga energi panas bumi oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) FTKE telah dipasang dan diperkenalkan kepada masyarakat di Desa Ciparay, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan contoh serta mensosialisasikan oven alat pengering bertenaga energi panas bumi untuk pengeringan hasil pertanian dan perkebunan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan survei potensi energi panas bumi, melakukan rancang bangun, serta memperkenalkan oven alat pengering untuk hasil pertanian. Alat ini diharapkan dapat membantu masyarakat setempat untuk pengeringan hasil pertanian dan perkebunan, seperti pengeringan daun teh, biji-bijian dan berbagai hasil pertanian dan perkebunan lainnya. Dengan hasil ini alat tersebut diharapkan dapat digunakan oleh kelompok petani dan pekebun di lokasi lain yang memiliki sumber daya energi panas bumi. Alat pengering serupa telah tim PKM FTKE aplikasikan di daerah prospek panasbumi di daerah Cisolok (Sukabumi), Batukuwung (Serang) dan Ciseeng - Parung (Bogor)
Oleh :
Fajar Hendrasto
