Catatan sejarah menunjukkan bahwa masyarakat Cina selalu menyesuaikan diri dengan tempat di mana mereka hidup. Dengan demikian, adaptasi terhadap tempat juga berpengaruh terhadap aktivitas dan bentuk arsitektur Pecinan. Meskipun secara empiris bentuk arsitektur Pecinan cenderung terlihat serupa, tapi diyakini bahwa selalu terjadi adaptasi pada tradisi dan kepercayaan yang lalu berpengaruh pada bentuk arsitektur Pecinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menemukan konsepsi baru arsitektur pecinan dan bermanfaat sebagai referensi dan pemahaman mendasar tentang relasi yang terjadi antara tradisi dan kepercayaan yang melandasi aktivitas dengan bentuk arsitektur Pecinan untuk menyusun strategi kebertahanan atau keberlanjutan arsitektur Cina di masa kini.
Oleh :
Yulindiani Iskandar