enyakit infeksi HIV sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius dengan jumlah penderita di Indonesia sampai dengan September 2015 sebanyak 184.929 kasus dan jumlah kumulatif AIDS sebanyak 68.197 kasus. Sejak penemuan ARV pada tahun 1996 sampai sekarang berarti kemungkinan sudah ada pasien yang mengkonsumsi ARV selama 20 tahun, hal ini merupakan salah satu yang melatarbelakangi untuk meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis jangka panjang pada pasien HIV/AIDS. Kesintasan dan tidak memburuknya kondisi klinis pasien merupakan indikator keberhasilan dari pengobatan ARV pada pasien HIV/AIDS. Waktu yang optimal untuk memulai pengobatan ARV adalah sebelum kondisi pasien menjadi buruk atau sebelum terjadi infeksi oportunistik. Monitoring imunologi dengan jumlah sel CD4 adalah cara ideal untuk mengetahuinya. Batas nilai CD4 yang menunjukkan peningkatan risiko progresivitas klinis penyakit adalah 200 sel/mm3.
Oleh :
Tiarma Talenta Theresia