Penyakit demam berdarah masih menjadi salah satu masalah yang cukup besar di dunia maupun Indonesia. Berdasarkan data dari puskesmas kecamatan Palmerah, kejadian kasus DBD di wilayah puskesmas kecamatan Palmerah mengalami peningkatan dari 60 kasus di tahun 2021 menjadi 199 kasus di tahun 2022. Pembawa dan penyebar dari penyakit ini adalah nyamuk aedes aegypti yang menyukai lingkungan dengan kualitas buruk, wilayah dengan kurangnya cahaya matahari, lembab, dan wilayah dengan banyak genangan air yang menjadi media perkembangbiakan nyamuk ini. Laporan ini untuk mengetahui dan mengevaluasi proses pelaksanaan program Demam berdarah dengue (DBD) yang terkait dengan persentase angka bebas jentik dan jumlah kejadian kasus DBD di kecamatan palmerah pada tahun 2022. Laporan kegiatan ini menggunakan jrancangan cross sectional. Variabel yang digunakan berupa angka bebas jentik dan kejadian kasus DBD di kecamatan palmerah pada tahun 2022 berupa data sekunder. Data disajikan dengan analisis univariat. Kejadian kasus demam berdarah paling tinggi terjadi di kelurahan Palmerah, yaitu sebanyak 114 kasus. Kelurahan kemanggisan memiliki nilai ABJ < 95%). Kejadian DBD di wilayah Kecamatan Palmerah masih terhitung tinggi, sehingga pelaksanaan program pelayanan dan Pencegahan DBD diharapkan dapat ditingkatkan untuk mencapai sasaran mutu program.
Oleh :
Tiarma Talenta Theresia