Meminimalisir emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi prioritas di kampus di seluruh dunia. Misalnya Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia, saat ini sedang mengembangkan kampus hijau. Dalam mengembangkan kampus hijau, identifikasi permasalahan yang ada menjadi perlu. Salah satu aspek dari masalah itu adalah emisi GRK. Carbon Footprint (CFP) adalah indikator seberapa banyak emisi GRK yang dihasilkan di kampus. Kami menggunakan enam sumber emisi untuk memperkirakan CFP kampus, yaitu penggunaan bahan bakar (Cakup-1), listrik, AC (Cakup-2), perjalanan, limbah, makanan dan bahan lainnya (Cakup-3). Dari data yang dihimpun di Kampus A Universitas Trisakti tahun 2018, total PLTU di kampus tersebut adalah 999.571,60kgCO2eq/bulan. Dari total PLTU, 84,47% (844.325,52 kgCO2eq/bulan) berasal dari Scope-3 yang sebagian besar terdiri dari CFP yang dihasilkan dari proses perjalanan (53,38%). Dengan berkembangnya Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) Phase-2, kami berharap mahasiswa dan staf, serta fakultas Universitas Trisakti akan mengubah moda transportasi mereka dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi menggunakan MRT dan pada akhirnya akan menurunkan CFP Scope-3 dari 84,47% menjadi 76,97%. Padahal, kami mengusulkan rencana lima tahun untuk Lingkup-1 dan Cakup-2 dalam hal penurunan PLTA menjadi 26,22% dari total PLTU di Kampus A Universitas Trisakti pada tahun 2018.
Oleh :
Yulindiani Iskandar
